
Risma Angkat Bicara Masalah Sekolah Swasta Yang kekurangan Murid – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berani bicara berkenaan banyak sekolah swasta yang kekurangan murid. Menurut dia hal tersebut dipicu ketatnya kompetisi antar sekolah dalam mengajak murid.
“Ya tidak papah. Kita kan cost operasionalnya kan kita tolong ia satu rombel. Tetapi kan memang begitu itu tidak dapat kita paksakan, orang itu kan pastinya pilih yg baik. Ya, kita gak dapat. Pastinya persaingannya pastinya ketat,” kata Risma di Balai Kota, Minggu (21/7/2019).
“Termasuk juga (sekolah) negeri lantas, bila buruk ya ia tidak akan laris,” jadi bekas Kepala Bappeko itu.
Sebaliknya, lanjut Risma, kalau ada sekolah swasta yang kwalitasnya bagus pastinya di ambil oleh orang-tua murid. Karenanya, wali kota 2 periode itu menyarankan buat jaga kualitas sekolah.
“Bila ada swasta bagus, orang dapat membayar pasti pilih yg bagus. Sama. Mangkanya kualitas harus dapat jaga. Jadi memang semacam itu,” minta alumnus Institut Technologi Sepuluh Nopember (ITS) itu.
Menurut Risma, faksi pemkot tidak dapat disalahkan kalau ada sekolah swasta yang kekurangan murid. Lantaran faksinya udah memberi dukungan berwujud Dukungan Operasional Wilayah (Bopda).
Sedang buat pilihan masuk sekolah. Hal tersebut seluruhnya sebagai hak dari wali murid.
“Tetapi yg jelas kita tidak bikin rugi jika mereka terus dapat beroperasional, kita tolong per rombel. Orang kan gak dapat diminta, tidak pengin pastinya. Pastinya kan ia milih, gak dapat saya paksakan anakmu masuk kesini,” terangnya.
Diberikan pertanyaan kapan Bopda akan diberi? Risma menyatakan sampai sekarang masih didata serta dirapikan. Menurut dia hal tersebut pun dikerjakan pada beberapa tahun awal mulanya.
“Ya kelak dikasihkan. Kan pengaturan. Kan tidak dapat serentak. Dari dahulu pun demikian,” susulnya.
Awal mulanya, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) mengutarakan beberapa sekolah swasta di Surabaya masih kekurangan murid. Itu dipandang sebagai imbas dari peraturan PPDB penambahan serta rombel yang dikeluarkan Dispendik.
“Iya masih ada. Di SMP PGRI 5 jadi bisa 3 siswa. SMP Gatra 3 sama 3 siswa serta SMP Among serta SMP PGRI 17 sama bisa 4 siswa,” kata Koordinator MKKS Erwin Darmogo , Jumat (19/7).