
Langka Dan Naik Harga Rp 22 Ribu Elpiji 3 Kg Di Ngawi – Kelangkaan elpiji 3 kg di sebagian Kecamatan di Magetan pun berlangsung di Ngawi. Tabung gas elpiji kiriman dari pangkalan ke pengecer senantiasa ludes diserang konsumen.
” Ya termasuk juga langka di sini lantaran tiap-tiap hadir senantiasa langsung habis diserang konsumen. Ini pula kosong tabung saya taruh ” tutur satu diantaranya penduduk, Sri (45) , Sabtu (6/7/2019) .
Penduduk Desa Kedungprahu, Kecamatan Padas, itu menyatakan tokonya mempunyai 50 tabung tetapi cuma dijatah 40 tabung dari pangkalan, tiap-tiap dua Minggu sekali. Meski sebenarnya dianya mempunyai 50 tabung, Itu juga langsung habis dibeli penduduk yang menang udah tunggu.
” Cukup sich (sulit mencari elpiji) , saya bisa jatah dua minggu sekedar 40 tabung, ” paparnya.
Kelangkaan elpiji 3 kg pun di keluhkan Sarwo (40) penduduk Dusun Dadapan, Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Ngawi. Lantaran udah 1 minggu cari elpiji keliling desa tak dapatkan juga.
” Udah 1 minggu ini kosong baru bisa ini barusan, harga Rp 22 ribu. Kebanyakan 18 sampai Rp 20 ribu. Kasian istri nggak dapat masak selanjutnya beli bikin cost hidup semakin bertambah, ” pungkasnya.
Data yang disatukan detikcom Kecamatan Geneng sebagai wilayah pinggiran dengan daerah Magetan. Tidak hanya di Kecamatan Geneng, genolak kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg pun berlangsung di kecamatan yang lain yaitu Kecamatan Pitu.
Awal kalinya kelangkaan elpiji 3 kg pun berlangsung di sebagian kecamatan di Magetan, seperti Kartoharjo, Barat dan Karas. Di Magetan harga pada tingkat pengecer sekarang ini Rp 20 sampai Rp 22 ribu. Bahkan juga pernah pada harga rata-rata Rp 25 ribu.