
Hendro Siswanto Di Nyatakan Alami Gegar Otak Ringan Oleh Dokter Team Arema FC – Dokter team Arema FC, dr Nanang Tri Wahyudi SpKO, mulai bicara tentang keadaan Hendro Siswanto, yang sudah sempat kolaps di dalam lapangan pada pertandingan kontra Persipura Jayapura. Nanang menyebutkan jika gelandang bertahan Arema FC ini alami gegar otak mudah.
“Ia alami gegar otak mudah,” tutur dokter Nanang, pada Bola.net, Sabtu (22/09).
“Akan tetapi, alhamdulillah, kondisinya sekarang ini telah sadar. Ia telah konstan serta melakukan perawatan di hotel,” sambungnya.
Menurut dokter Nanang, Hendro memang sudah sempat hilang kesadaran pada insiden itu. Akan tetapi, dokter berumur 40 tahun itu menyebutkan hal seperti ini bukan sebab gegar otak yang dihadapi Hendro.
“Ini sebab kerasnya bentrokan yang dihadapi Hendro,” katanya.
Tidak hanya gegar otak mudah, Hendro juga alami luka robek. Pelipis kanan pemain berumur 28 tahun itu robek serta mesti dijahit.
“Robeknya cukup lebar. Butuh lima jahitan,” kata dokter lulusan Kampus Indonesia itu.
Awal mulanya, Hendro Siswanto mesti rubuh tidak sadarkan diri di dalam lapangan pada pertandingan kontra Persipura Jayapura. Pemain dari Tuban ini tergeletak dengan mata terbuka serta tangan mengejang, selesai bertabrakan dengan Imanuel Wanggai saat set ke-2 laga baru berjalan semenit. Terlihat darah mengucur dari kepalanya serta membasahi jersey yang ia gunakan.
Lihat partnernya rubuh, beberapa punggawa Arema langsung coba menolong. Johan Ahmat Farizi, yang berdiri paling dekat dengan tempat Hendro, langsung coba buka mulut Hendro serta membebaskan jalan napasnya dari lidah.
Sesudah mendapatkan pertolongan darurat dari dokter Nanang serta team medis yang bersiaga di tepi lapangan, keadaan Hendro lebih baik. Dapat dibuktikan, ia pada akhirnya sadar, bahkan juga dapat bangun serta berjalan sebelum dibawa ambulans ke rumah sakit untuk diobservasi selanjutnya.
Selain itu, dokter Nanang juga memberi komentar aksi sigap beberapa punggawa Arema FC dalam lakukan pertolongan pertama pada insiden itu. Ia juga mengapresiasi sigapnya Farizi dalam buka mulut Hendro serta membebaskan jalan napas partnernya itu.
“Ini telah seperti yang semestinya dikerjakan,” pungkasnya.