
Alasan Kedua Pasangan Capres Dan Cawapres Pilih Madura – Team ke dua pasangan capres serta wapres yang berlaga pada Pemilihan presiden 2019 saling mengatakan bisa mencapai kemenangan di lokasi Madura, Jawa Timur. Team Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf bahkan juga berikan perhatian spesial supaya bisa mendapatkan simpati orang pulau garam itu.
“Saya duga Madura memang lokasi spesial yang penting diselesaikan lewat cara spesial,” kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni pada reporter Tirto, pada Selasa (18/12/2018).
Meskipun pasangan Jokowi-Ma’ruf tetap jauh ketinggal kepopulerannya ketimbang Prabowo-Sandiaga, namun mereka konsisten optimis mencapai kemenangan pada April 2019. Ditambah lagi beberapa usaha sudah Jokowi melakukan sejak mulai dua tahun paling akhir, dari mulai perbaikan Bandara Trunojoyo di Sumenep sampai menggratiskan jembatan Suramadu.
Kalau dipandang dari perspektif politik, usaha Jokowi melakukan renovasi Bandara Trunojoyo serta menghapus tarif melintas di jembatan Suramadu jadi suatu hal yang lumrah. Dikarenakan, dia tentu perlu nada dari orang Madura sehabis kalah pada Pemilihan presiden 2014.
Waktu itu, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Radjasa mendapatkan 830. 968 nada dari pemilih Pulau Madura. Sesaat Jokowi serta Jusuf Kalla cuma mendapatkan suport 692.631 nada dari penduduk pulau garam itu.
Perihal ini diperkokoh dengan survey teranyar The Initiative Institute yang diselenggarakan pada 10-18 Oktober yang memberikan pasangan Prabowo-Sandi unggul di beberapa daerah di Madura, yaitu Bangkalan, Sampang, serta Pamekasan, dengan angka 43 prosen.
Pasangan Jokowi-Ma’ruf cuma dapatkan angka 20,5 prosen, sesaat swing voters menggapai 36,5 prosen. Walau sebenarnya lokasi Jawa Timur keseluruhannya, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul dengan angka 57,7 prosen, dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 19,7 prosen.
“Rencananya besok akan ada kampanye yang relatif besar disana. Moga-moga kampanye ini dapat merubah peta politik di Madura,” kata Raja Juli.
Ulama Yaitu Kunci
Mendekati ulama, kata Raja Juli, berubah menjadi trik penting yang akan dilalui team Jokowi-Ma’ruf. Selain itu, kata orang politik PSI ini, team Jokowi-Ma’ruf akan memberikan narasi-narasi kesuksesan Jokowi dalam membuat Madura.
“Satu nada bernilai untuk meyakinkan pembangunan Pak Jokowi dilanjut, ditambah lagi nada se-Madura,” kata Raja Juli.
Demikian sebaliknya, Tubuh Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga percaya kalau capres-cawapres nomer urut 02 ini dapat menang di Madura, seperti yang berlangsung pada Pemilihan presiden 2014.
Ditambah lagi, Andre Rosiade, salah satunya jubir BPN Prabowo-Sandiaga mengatakan kalau Prabowo dapatkan suport dari beberapa ulama di pulau garam itu.
Dengan begitu, kata orang politik Gerindra ini, orang Madura lewat cara automatis akan menentukan Prabowo-Sandiaga yang mendapat dukungan penuh beberapa ulama.
“Kalau Pak Jokowi, kan, capres yang menentukan ulama jadi wakilnya. Bila Pak Prabowo, ulama yang milih Prabowo jadi calon presiden, mewakili umat serta ulama,”
Diluar itu, Andre ikut meyakinkan bergabungnya La Nyalla Mataliti ke team Jokowi-Ma’ruf tak kan mempunyai pengaruh pada pasangan Prabowo-Sandiaga.
Dia bahkan juga menyamai manuver La Nyalla yang keluar dari Gerindra serta menyuport Jokowi akan bernasib sama juga dengan suport Ruhut Sitompul di Pemilihan kepala daerah DKI 2017.
“Masih komplet itu kupingnya [Ruhut] saat ini. Kami sangat percaya menang,” kata Andre.